Sebuah Pengakuan


Mungkin dia terkejut, heran atau bahkan pingsan. tapi yang jelas aku lega banget sudah bilang yang sebenarnya. sebelumnya, yang baca ini akan menerka atau tdk mengerti sama sekali karena saya nulisnya juga mengambang ( postingan anehhh ... --" )
Mungkin selama ini ada perasaan yang salah namun manusiawi.. dia mungkin tdk mengerti atau tdk bisa menerima kalau sy bilangnya seperti itu. Nunggunya moment yang tepat,, ini bilangnya bukan moment yang tepat ... *dan tidak semua hal bisa kamu ungkapkan saat hari lebaran, jangan mengkambing hitamkan kata  maaf , apalagi selalu berharap dimaafkan saat hari lebaran.
Kembali ke soal perasaan.. saya berkali - kali meralat kata cinta dengan perhatian, tapi maw dibilang apalagi saya udah ngomong cinta , kesannya .. saya sudah jatuh cinta sama dia ,, benar-benar jatuh dan sebelum saya menghapus pesan BBM yg saya kirimkan padanya ,, saya kembali membacanya.. bego,bego,bego kenapa sebodoh ini kenapa rendahan benget.. tapi sekali lagi ini persoalan perasaan. Setidaknya kamu mengerti kalau Juliet rela mati demi romeo.
saya sempat down setelah bilang itu, sepertinya dia juga begitu. setidaknya saya bisa mendeteksi setiap status BBM nya. saya hanya bisa PING ... syukurlah ada balasannya.
saya hanya bisa basa basi sampai dia bilang anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa. untungnya dia bisa mengerti. Wajar kalau dia mengerti karena sebelumnya saya memang tidak mengharapkan balasan apalagi menerima balasan.
setidaknya kalau kamu baca ini, kamu tidak marah. Dan sekali lagi kamu ingat,, biarlah saya negatif di mata mereka asalkan tidak bagi kamu,, itu sangat penting dan berarti sebelum saya pergi. saya cinta kamu, tapi tidak tahu sampai kapan .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Sebuah Pengakuan"

Posting Komentar